Analisis Spasial Untuk Menimbang Suara di Pilkada Sumatera Utara 2018

Analisis Spasial Untuk Menimbang Suara di Pilkada Sumatera Utara 2018

Kandidat Peserta Cagub - Cawagub Prov. Sumut

Saat ini mungkin di jalanan sekitar rumah anda sudah mulai berbaris poster atau baliho besar yang memuat wajah politikus dengan mimik wajah yang amat manis dan santun. Ya, tahun 2018 ini memang sering kali disebut sebagai tahun politik karena diberbagai sudut ibu pertiwi akan diselenggarakannya pemilihan umum baik untuk walikota/bupati maupun gubernur.

Pada kesempatan kali ini tim SGTGeomedia akan sedikit meganalisa peta persaingan Pilkada Gubernur untuk Prov. Sumatera Utara. Berikut ini adalah data perolehan kursi DPRD dari partai pengusung masing-masing calon:

  1. Edy Rahmayadi - Musa Rajeckshah diusung oleh : Gerindra, PKS, PAN, Golkar, Hanura dan Nasdem dengan total 60 Kursi.
  2. Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus diusung oleh : PDI-P dan PPP dengan total 20 Kursi.
  3. Jopinus Ramli Saragih - Ance Selian diusung oleh : Partai Demokrat, PKB dan PKPI dengan total 20 Kursi. 

Komposisi Partai Pendukung

Dari komposisi jumlah kursi di DPRD dengan catatan bahwa mesin partai bekerja dengan maksimal maka peluang Edy Rahmayadi – Musa Rajeckshah untuk memenangkan PILKADA Sumatera Utara cukup besar. Berdasarkan data dari KPU berikut ini adalah peta jumlah pemilih pemilu tahun 2014:

Dari hasil pemilu tahun 2014 terlihat bahwa partai pemenang perkabupaten terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

Partai Pemenang Perkabupaten di Sumatera Utara 

Perolehan Suara dari masing-masing partai peserta pemilu 2014

Sentimen yang diprediksi dapat mempengaruhi perolehan suara:

 Faktor Suku

Faktor suku memang menjadi kunci dari pertarungan politik di Sumut. Dan sering sekali ada namanya istilah pecah suara suku batak untuk gagalkan orang batak jadi kepala daerah di Sumut. Dan strategi ini sepertinya akan dilakukan lagi. Persaingan Djarot-Sihar dan JR Saragih – Ance Selian memperebutkan suara suku batak sekitar 41,93% dari DPT menjadi hal yang menarik. Sedangkan memeperebutkan suku jawa sekitar 32,62% dari DPT menjadi tugas khusus Djarot vs Edi Rahmayadi serta vs Ance Selian. Sedangkan suku melayu yang tidak kalah besar suaranya sepertinya sudah condong ke pasangan Edi rahmayadi – Ijeck.

Persentase Sebaran Suku di Provinsi Sumatera Utara 

Faktor Agama

Faktor agama akan cukup berpengaruh di PILKADA Sumatera Utara, persaingan antara pasangan JR Saragih – Ance Selian vs Djarot-Sihar memperebutkan suara Batak Kristen terjadi cukup sengit sedangkan untuk batak yang muslim sebagian besar nampaknya mengarah ke pasangan Edi – Ijeck.

 

 Suara Golongan Putih

Salah satu yang membuat PILKADA Sumatera Utara unik dan sulit untuk diprediksi adalah tingginya jumlah yang tidak menentukan pilihan (GOLPUT) dalam setiap PILKADA Sumatera Utara bahkan dari pengalaman yang ada “pemenang” PILKADA Sumatera Utara selama ini adalah golongan putih (GOLPUT) dimana persentasenya lebih dari 50% dari jumlah DPT. Ini adalah faktor penentu pemenang PILKADA Sumatera Utara  siapa yang bisa menggaet suara GOLPUT itulah yang akan menjadi SUMUT 1 dan SUMUT 2 untuk 2018-2023, dan peluang ini yang akan dimaksimalkan PDI-P dengan menempatkan Djarot sebagai calon gubernur. 

Berdasarkan analisis kami tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada Sumut tahun 2018 ini akan meningkat dari pemilu sebelumnya. Akhirnya biarlah PILKADA serentak 2018 ini jadi ajang adu gagasan, adu program, adu visi, adu misi dan menjadi ajang pendidikan politik yang baik untuk masyarakat Sumatera Utara. Mari kita bersama-sama belajar dengan menjadikan PROGRAM KERJA, VISI- MISI, REKAM JEJAK calon gubernur dan wakil gubernur sebagai dasar dalam penentuan pilihan.

STOP POLITIK UANG..!!!! STOP POLITIK SARA..!!!

Posted By Sudomo Manurung

"Buktikanlah dengan data, Gambarkan dengan peta"

Related Posts